1.
Obat untuk Gempa
dan Tsunami :
· Kassa steril
dan kapas
Luka sayatan atau luka terbuka sebaiknya
dibersihkan menggunakan alkohol 70 persen atau povidone iodine. Povidone iodine
berfungsi kurang lebih sama dengan alkohol yakni untuk membersihkan luka dari
kotoran, debu serta membunuh bakteri sehingga luka tidak rentan mengalami
infeksi.
ebaiknya luka
tidak dibiarkan terbuka. Tutup luka dengan kassa steril dan lapisi dengan
perban. Luka yang tertutup akan sembuh lebih cepat daripada luka terbuka.
· Ethyl
chloride spray
Ethyl chloride spray atau etil klorida
merupakan obat untuk mencegah rasa sakit akibat prosedur operasi, cedera akibat
olahraga, dan nyeri otot.
Obat ini
berbentuk cair dan disemprotkan pada bagian tubuh yang mengalami memar akibat
benturan keras atau tertimpa benda yang jaruh akibat gempa. Obat mampu
memberikan rasa sejuk pada luka memar.
· Salbutamol
Bagi mereka
yang mengalami asma, salbutamol merupakan obat yang tepat diberikan. Obat ini
dapat melebarkan saluran udara pada paru-paru. Sesak napas biasanya terjadi
karena penyempitan saluran udara sehingga salbutamol bekerja dengan cara
melemaskan otot-otot sekitar saluran pernapasan sehingga udara mengalir lebih
lancar ke paru-paru.
Salbutamol
dapat dengan cepat melegakan pernapasan. Di pasaran, salbutamol hadir dengan
beragam merk dagang antara lain, Ventolin Inhaler, Astharol, Azmacon, Fartolin,
Salbuven, Suprasma dan Velutine.
· Amoxycilin
Amoxycilin
merupakan salah satu jenis antibiotik penicilin untuk mengobati berbagai macam
infeksi bakteri. Penyalahgunaan antibiotik hanya akan menyebabkan efektivitas
obat menurun atau malah membuat tubuh kebal terhadapnya. Perlu tenaga medis
profesional yang akan memberikan resep atau anjuran aturan pakai.
· Paracetamol
Paracetamol
masuk ke dalam golongan obat pereda nyeri atau analgesik serta penurun demam
atau antipiretik. Paracetamol berguna untuk meredakan rasa sakit ringan hingga
menengah.
Obat ini
bekerja dengan cara menurunkan produksi zat prostaglanding. Prostaglanding
merupakan unsur yang dilepaskan tubuh sebagai reaksi kerusakan jaringan atau
infeksi. Pelepasan zat ini memicu peradangan, demam dan rasa nyeri. Saat
produksi zat terhalang, maka orang dapat terhindari dari rasa nyeri dan
demam.
· Artesunat
dan amodiakuin
Dikutip dari
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 043/MENKES/SK/I/2007
tentang 'Pedoman Pengobatan Malaria', amodiakuin merupakan obat antimalaria.
Obat berfungsi sebagai antipiretik dan antiradang. Artesunat menjadi kombinasi
amodiakuin untuk pengobatan malaria tanpa komplikasi.
· Obat
Antidiare
Salah satu
masalah besar yang kerap terjadi di pengungsian adalah penyakit diare. Jika tak
ditangani, penyakit ini akan jadi masalah besar karena bisa menular dengan
mudah.
Obat
antidiare adalah salah satu jenis obat penting dan mendasar yang harus tersedia
dalam P3K.
2.
Obat
untuk bencana Banjir
· Analgesik : Asam Mefenamat, Ibuprofen, Piroksikam
· Obat
Antimalaria : Artesunat, dan Amodiakuin
· Obat
Anti Jamur : Clotrimazole, Miconazole
· Obat
Antidiare : Loperamide, Attapulgit.
3.
Obat
untuk bencana Kebakaran
· Bioplacenton
· Obat
ini digunakan untuk luka bakar, pada luka yang terinfeksi oleh bakteri, obat
bioplacenton juga bisa di gunakan karena memang obat ini berada di kelas terapi
anti bakteri.
4.
Obat
untuk bencana tanah longsor
· Antihistamin : cetirizine, loratidine, CTM
· Anti
Inflamasi : Antalgin
· Obat
saluran pernapasan : Salbutamol, ambroxsol, dextromethophan
5.
Obat
bencana untuk Gunung Meletus
· Obat
saluran pernapasan : Salbutamol, ambroxsol, dextromethophan
· Anti
diare : Loperamide, Attapulgit.
· Anti
Inflamasi : Antalgin
· Antihistamin : cetirizine, loratidine, CTM